Postingan

Berani Bermedsos, Jangan Baperan Ya

Gambar
BERANI BER-MEDSOS, JANGAN BAPERAN YA Saya berani bertaruh, pengguna medsos saat ini tidak lagi mengenal batasan usia, jenis kelamin, pendidikan, status sosial, apalagi sekadar tingkat penghasilan. Siapa saja bebas bermedsos, bebas berkreasi dengan berbagai konten sesuai passion masing-masing. Ada larangan gak ya untuk warganet dalam menunjukkan ekspresi di dunia maya? Tentu ada, maka silahkan anda cari sendiri apa saja yang dilarang dalam bermedsos. Era digital membutuhkan kecakapan khusus supaya selamat dunia akhirat. Sebentar, jangan dulu protes. Untuk urusan dunia, maka ada rambu-rambu yang harus diperhatikan agar tidak sampai berurusan dengan hukum, UU ITE. Nah, untuk urusan akhirat, apa kaitannya? Ada dong, sebab semua perbuatan, perkataan, penglihatan, pendengaran akan kita pertanggungjawabkan kelak. Maka, saya terherman-herman, ketika ada saja orang yang senaknya berceloteh di kokom, bahkan melontarkan berbagai ucapan yang lebih berpotensi asbun menjurus fitnah. Bebe

Nikmatnya Makan Bangkai

Gambar
Kalau ditanya, apa sih hobi saya?, maka jawaban saya sederhana saja, membaca, menulis, traveling (yang ini nih pakai Yen, yen enek duite). Hobi gak nonton sinetron?, gak hobi, tapi kalau film Turky dan film petualangan, itu hobi berat saya.  Terus, kenapa gak hobi nonton sinetron?, jawabannya juga sederhana, saya paling tidak suka dengan cerita yang kurang masuk akal; menguras air mata; pun juga yang rada-rada berlebihan.  Saya sebut berlebihan karena sinetron kita menggambarkan kondisi kehidupan yang memang terkesan lebay. Untuk istilah lebay ini bukan semata-mata ditujukan kepada salah satu sinetron yang meraih rating tertinggi, tapi secara umum terhadap sinetron kita. Hampir-hampir mirip dengan berbagai cerita yang ditulis oleh para author diberbagai platform menulis online. Masa iya sih, ada suami yang sangat kejam, telantarkan anak istri, juga mertua dan ipar yang tak kalah zalim, meneror dan memoroti sang istri. Coba kita amati menu keseharian yang ditawarkan oleh sta

CARA MEMASUKKAN VIDEO KE BLOG

Gambar
 

LIDAH MERTUA VERSUS ISTRI REBORN

Gambar
  Pertamakali melihat tanaman dengan dedaunan berwarna hijau,  dihiasi bintik-bintik putih, kesannya biasa saja. Tanaman tersebut dapat ditemukan dengan mudah dipekarangan rumah, dan biasanya kurang terawat. Namun saya selalu malah penasaran, termasuk jenis apakah ‘dia’, bunga, tanaman liar, atau malah ‘sekelas’ dengan aglonema atau monstera. Tak dinyana, nama tanaman tersebut popular dengan sebutan “lidah mertua”. Masih penasaran juga kenapa disebut “ lidah mertua” ( mother in law’s tongue). Fakta, daunnya yang  lurus dan kaku mengerucut dibagian ujung, dan ujung daun tersebut sangat tajam dan keras. Barangkali inilah alasan maka disebut bunga lidah mertua. Namun kali ini saya tidak akan membahas tentang tanaman tersebut, walaupun belakangan ini keindahannya mulai dilirik, karena harganya sekitar $84 atau setara dengan Rp. 1.200.000. Jangan protes ya emak-emak, itu harga di luar negeri. Kembali fokus pada lidah mertua dalam arti sebenarnya, abaikan bunga lidah mertua yang kian fen

AHMAD FADILLA SIANAK BAJA

Gambar
Sejak usia 8 tahun,Dila,nama panggilannya sudah mulai menjajal arena balap. Dukungan penuh didapat dari keluarga, sehingga Dila bebas berekspresi didunia balap. Sudomo,sang ayah,mewariskan hobi balap kepada putra sulungnya. Bahkan sang ibu, mendukung penuh hobi 'anak panggoarannya' itu, bantu packing jika Dila mau bertanding. Berbagai prestasi telah diraih, di antaranya menjuarai Kejurda Sumut tahun 2019 pada kategori pemula. Kemudian, pada Kejurnas di Brebes meraih juara 1 di kelas 110 cc. Selain itu Dila berturut-turut meraih juara diberbagai daerah: Medan, Jambi, Padang, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah. Yang paling anyar adalah juara 1 piala Proklamator di Banten, minggu lalu.Anak muda yang sekarang mengenyam pendidikan kelas XII SMA Muhammadiyah 9 Kualuh Hulu ini, memiliki cita-cita ingin menjadi pengusaha, ikut jejak sang ayah. Sekilas, menilik wajahnya yang cute dengan senyum yang merekah, sulit untuk percaya bahwa Dila yang anak baja adalah abang jagonya arena

Cinta Saja Tidak Cukup

Gambar
Perjalanan darat selama 12 jam menuju sebuah kota santri, membuat tubuhku lunglai. Semua demi Febri, cucu semata wayang. Dia berkeras untuk menimba ilmu di Pesantren yang didirikan oleh alumni Mesir, karena sudah terkenal dengan program tahfidznya yang luarbiasa. Bergantian aku mengemudi dengan menantuku Dody, tiba jugalah di tempat yang di tuju. Setelah menyerahkan berkas-berkas pendaftaran Febri, kami diarahkan ke tim pemantauan bakat dan potensi. Tiba-tiba mataku terpaku pada sosok di hadapanku, walau fisiknya telah jauh berubah, bahkan kini telah berhijab, satu hal yang tidak pernah kulupakan, tatapan mata itu, ya, itu milik Andien.   Flash back....Kutelisik kembali wajah tampanku, siapapun tidak akan protes bahwa aku ini tampan rupawan, plus harta ayah emak yang cukup memadai untuk membuatku berleha-leha. Aku tidak perlu kerja keras seperti Tony kawan sebangku di SMA. Aku juga tidak perlu kuliah seperti Dirga yang kepalanya hampir plontos dihajar rumus-rumus Matematika