KENAIKAN PANGKAT ASN, FAKTA PENTINGNYA MENULIS

RESUME KE-19

Narasumber: IMRON ROSIDI

Tema           : Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS

Moderator   ; Sucipto Ardi

Jum’at, 28 Mei 2021

 

            

Pertemuan ke-19 ini, merupakan momen yang paling saya tunggu. Sebab, materi yang dibawakan oleh narasumber, pak Imron Rosidi sangat-sangat saya butuhkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dengan tema “ Poin  Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS”, menyampaikan paparan bagaimana menerbitkan buku untuk kenaikan pangkat bagi seorang guru-PNS/ASN.

Dr. Imron Rosidi, M.Pd., seorang asesor kenaikan pangkat PNS. Lelaki kelahiran Surabaya 10 Juni 1966 ini, memiliki torehan prestasi yang cemerlang dibidang menulis. Prestasi beliau antara lain: juara 3 Lomba Penulisan Buku tingkat nasional-2004; juara 3 Lomba Karya Ilmiah Jawa Timur-2005; juara 2 tingkat Nasional Lomba Keberhasilan Guru-2006; juara II  Lomba Penulisan Buku tingkat nasional-2009.

Selain itu, pak Imron juga meriah predikat Penulis artikel terbaik versi majalah Media Jatim-2010 dan 2011; juara I Guru Prestasi Tingkat nasional-2011; juara I Guru Prestasi tingkat Jatim-2011; juara Lomba Best Practice Tingkat Nasional-2014; juara 1 Menulis Legenda Pasuruan 2016.

Prestasi seabreg itu merupakan jalan mudah bagi beliau untuk melenggang hingga mencapai golongan IV-D. Lantas, apakah prestasi tersebut diraih dengan kerja keras?. Jawabannya tepat sekali, sebab tanpa kerja keras, maka kita tidak akan pernah mencapai hail maksimal. Berikut ini adalah beberapa karya pak Imron yang telah dipromosikan di media sosial.

            




Untuk kenaikan pangkat bagi PNS-guru, maka seorang guru harus mampu menulis. Sebaiknya, fokuslah pada buku jenis publikasi ilmiah seperti buku hasil penelitian, buku pelajaran, dan buku pedoman guru. Selain itu, ada beberapa karya inovatif yang bernilai untuk kenaikan pangkat, seperti buku kumpulan puisi, buku cerpen, dan buku novel.

Secara umum, buku terbagi atas 2 yaitu buku publikasi ilmiah dan karya inovatif. Berikut ini adalah pemaparan tentang kedua jenis buku tersebut

1. Buku jenis publikasi ilmiah

a. Buku hasil penelitian, adalah sebuah buku yang digubah dari laporan penelitian, jika diedarkan skala nasional memiliki angka kredit 4 poin.

b. Buku pelajaran, merupakan buku yang berisi materi pelajaran mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Buku pelajaran yang ber-ISBN memiliki angka kredit 6 poin; sementara yang tidan ber-ISBN hanya 3 poin.

c. Buku pengayaan, terbagi atas 3 jenis:

(i). Modul/diktat yang dibuat persemester, tujuannya agar peserta didik dapat belajar sendiri dan lebih mudah memahami materi pelajaran. Modul/diktat yang digunakan di sekolah memiliki kredit 0,5 poin; tingkat Kabupaten 1 poin, tingkat Provinsi 1,5 poin.

(ii). Buku Pendidikan; yaitu buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang Pendidikan. Kriterianya sebagai berikut:

Ø  - Buku yang dicetak dan diterbitkan ber-ISBN memiliki angka kredit 3 poin

Ø  - Buku yang dicetak tidak ber-ISBN memiliki angka kredit 1,5 poin.

(iii). Buku pengayaan merupakan buku yang berbentuk buku modul atau diktat, buku bertema pendidikan, maupun buku karya terjemahan.

d. Buku pedoman guru, yakni buku yang menjadi pegangan, panduan, rujukan, dan acuan guru dalam melaksanakan tugasnya di dunia pendidikan. Buku pedoman guru yang diajukan setiap kenaikan pangkat hanya boleh satu buku saja. Sebenarnya, jenis buku ini paling mudah mengerjakannya. Seluruh rencana kerja dibuat dalam kertas HVS A4, tidak perlu dibukuan, hanya dijilid saja. Angka kredit untuk buku pedoman guru sebesar 1,5 poin.

2. Buku Karya Inovatif

Buku yang termasuk dalam karya inovatif terbagi atas 2 kategori, yaitu kategori sederhana dan kategori kompleks. Ada 3 jenis buku yang dapat dinilai sebagai karya inovatif, yaitu:

a. Buku kumpulan puisi

Untuk kategori kompleks buku kumpulan puisi, jumlah puisinya harus lebih dari 40 puisi. Untuk kategori sederhana, jumlah puisinya hanya 20 puisi atau lebih.

b. Buku kumpulan cerpen

Buku kumpulan cerpen kategori kompleks  terdiri dari lebih dari 10 cerpen. Sedangkan kategori sederhana, cerpen dalam buku tersebut hanya berjumlah 5 cerpen atau lebih.

c. Buku novel

Jika telah diterbitkan sebanyak 2 karya novel, maka penilaian dalam buku novel termasuk kategori kompleks . Sementara untuk kategori sederhana, guru PNS hanya perlu menulis satu karya novel saja. 

Untuk buku kumpulan puisi maupun kumpulan cerpen boleh saja ditulis lebih dari 1 orang penulis. Tetapi perlu dipahami bahwa aturan mengenai jumlah penulisnya juga sama dengan buku pada kategori publikasi ilmiah, yakni maksimal hanya 4 orang penulis. Sebaiknya, dari awal pembuatan buku karya Bersama,disepakatilah agar nama penulis bergantian  di posisi nomor 1 sampai 4, agar kita terhitung sebagai penulis utama/penulis.

Khusus untuk guru honorer yang telah diangkat nejadi guru PNS, jika ada karya buku yang telah diterbitkan pada saat guru masih berstatus honorer, maka buku tersebut harus digubah atau ditulis ulang (revisi) sehingga bisa dinilai dalam angka kredit. Jika buku tersebut masih tetap diajukan tanpa revisi, maka tidak ada nilai angka kreditnya karena dianggap sudah kadaluarsa.

Sebagai penutup sekaligus untuk memotivasi, pak Imron memberikan penguatan kepada seluruh peserta. Beliau mengatakan bahwa dengan kemampuan dan ketekunan menulis dan meneliti, seorang guru PNS bisa saja mencapai pangkat dan golongan IV/d. "Naik pangkatlah dengan jujur melalui kegiatan menulis dan meneliti!", demikian nasehat pak Imron Rosidi. Akhirnya, Mas Sucipto Ardi menutup pelatihan menulis gelombang ke-18, sembari berharap ilmu yang didapat pada malam hari ini membawa keberkahan, aamiin. Salam literasi dari bumi Kualuh, basimpul kuat babontuk elok.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AHMAD FADILLA SIANAK BAJA

KELOLA RASA TAKUT, JADILAH PENULIS BERMENTAL BAJA