TEKNIK PRAKTIS PROMOSI BUKU

 

RESUME KE-18

Narasumber   : AKBAR ZAINUDDIN

Tema              : TEKNIK PROMOSI BUKU

Moderator      : AAM NURHASANAH

Rabu, 26 Mei 2021

 

Seiring dengan fenomena alam langka yang sedang terjadi, gerhana bulan total membersamai pelatihan menulis gelombang 18 pada pertemuan ke-18. Usai berakhirnya penampakan “Blood Moon” yang terjadi hanya satu kali dalam kurun waktu 195 tahun tersebut, segera kembali  ke wag. Bu Aam Nurhasanah sebagai moderator sudah stand by dengan tema “Teknik Promosi Buku”.

 

Narasumber  kali ini pak Akbar Zainuddin. Salah satu karya beliau berjudul ‘Man Jadda wa Jada” ternyata telah saya baca habis beberapa tahun yang lalu. Jujur, buku itu telah memberi saya energi positif, dan malam ini, beliau, pak Akbar tampil memukau dengan materi yang bernas. Pak Akbar juga menekuni profesi sebagai trainer, motivator, dan pengusaha, sungguh profesi yang sangat komplit,

 

Lahir di Banyumas pada tanggal 07 Februari 1973, lelaki energik ini telah menerbitkan 16 buku sejak tahun 2010. Buku best seller Man Jadda Wajada sudah mencapai cetakan ke-13 dan terjual sebanyak 55.000 eksamplar. Menilik sejenak karya beliau, sampailah saya pada sebuah dugaan bahwa pak Akbar memiliki basis pendidikan di Pesantren. Ternyata dugaan saya benar, beliau pernah nyantri di pesantren Gontor.

 

 

           

 

 

 

Selain buku “The Power of Man Jadda Wajada” yang merupakan penyempurnaan dari judul sebelumnya, “Man Jadda Wajada”, pak Akbar juga telah menerbitkan buku panduan lengkap tentang dunia tulis menulis. Buku tersebut diberi judul unik,: "UKTUB: Panduan Menulis Buku dalam 180 hari."

 

 

 

 

Berikut ini beberapa karya pak Akbar dengan tampilan menawan.

 

             

 

 

 

 

           

Selanjunya, pak Akbar memaparkan materi tentang Strategi Pemasaran Buku. Beliau memperkenalkan Strategi 4P  dalam memasarkan buku. Apakah itu 4P?, yuk, mari kita ikuti ulasannya.

1. Product

Pada dasarnya, strategi produksi merupakan bagian dari kerja-kerja penerbit. Maka, penulis hanya memberikan masukan kepada pihak penerbit mengenai target atau sasaran dari buku yang ditulis.

 

2. Price

Selanjutnya, strategi harga juga menjadi tanggung jawab penerbit. Secara umum, ada 2 strategi dalam menentukan harga buku yaitu harga buku standar dan harga premium. Harga premium atau lebih mahal diberikan jika buku tersebut memiliki kelebihan dari buku yang lain.

 

3. Place of Distribution

Untuk strategi distribusi produk (termasuk buku), mencakup 2 hal, yaitu:

a. Distribusi tradisional, yang merupakan proses penjualan buku melalui toko-toko buku dengan jaringan nasional maupun lokal.

b. Distribusi non tradisional, yaitu distribusi buku melalui jalur di luar toko buku pada umumnya. Contohnya melalui sistem MLM (Multilevel Marketing), penjualan langsung, marketplace atau e-commerce (Bukalapak, toko pedia, lazada, shopee, dan lain-lain).

 

4. Promotion

Poin ke-4, yaitu strategi promosi, dapat dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Minimal ada tujuh cara yang dapat ditempuh oleh seorang penulis dalam mempromosikan bukunya:

 

a. Launching Buku.

Kegiatan ini merupakan program peluncuran buku baru, yang dapat dilakukan di mana saja. Kegiatan promosi ini biasanya diselenggarakan dan dibiayai oleh penerbit ataupun penulis. 

 

b. Bedah Buku. 

Bedah buku, yakni diskusi yang membedah atau membahas mengenai isi buku kita. Pelaksanaan bedah buku dapat dilakukan secara offline maupun online. Pada umumnya, program ini bekerjasama dengan lembaga-lembaga tertentu, misalnya Lembaga/ Wadah Literasi, Perpustakaan, Pendidikan, dan sebagainya

 

c. Seminar/Workshop.

Seminar/workshop yaitu seminar yang memiliki tema sesuai dengan buku yang kita tulis. Seminar perdana boleh saja digratiskan, supaya dikenal oleh khalayak. Kegiatan ini juga dapat dilaksanakan secara offline dan online.

 

d. Membangun Komunitas.

Komunitas yang dibangun tentunya harus selaras dengan tema buku kita. Jika buku bertema pendidikan, maka yang bangunlah   komunitas dengan para pendidik dan tenaga kependidikan. Demikian  pula halnya dengan tema-tema yang lain.

 

e. Membangun Jaringan Reseller.

Reseller adalah orang/pihak yang mau menjual buku kita dan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualannya. Umumnya, reseller mendapatkan komisi sebanyak 20 sampai 30 persen dari harga jual. Untuk mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya reseller dibekali tentang garis besar materi yang dibahas dalam buku tersebut.

 

f. Marketplace.

Marketplace merupakan salah satu strategi jitu untuk menjual produk, demikian halnya buku. Anda bisa memanfaatkan marketplace seperti Bukalapak, lazada, shopee, tokopedia, dan lainnya akan semakin memperluas promosi dan distribusi buku kita.

 

g. Media Sosial.

Usahakan setiap hari kita mempromosikan buku kita di akun media sosial yang kita miliki, (Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan lain-lain). Sebaiknya promosi diawali dengan sharing-sharing baru selling, jangan melulu jual produk. Kita bagikan pengetahuan atau tips tertentu lalu diakhiri dengan jualan.

 

Dibagian akhir materi, pak Akbar memberikan penguatan, bahwa minimal ada 3 keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang penulis dalam proses promosi bukunya.

1). Public Speaking, yaitu keterampilan berbicara di depan umum. Kelak, keterampilan ini akan sangat bermanfaat jika penulis diminta mengisi sebuah acara secara offline maupun online. 

2. Copywriting, yaitu kemampuan membuat kata-kata menarik untuk promosi dan penjualan, anak milenial sebut sebagai caption. Keterampilan melakukan copywriting adalah hal yang paling pokok dan wajib dikuasai dalam proses penjualan di abad 21.

3. Pemanfaatan teknologi informasi.

Tidak ada kata tidak bisa untuk pemanfaatan teknologi, harus bisa. Era  teknologi informasi saat ini lebih dominan, sehingga penjualan buku juga dapat menggunakan media sosial. Facebook, Twitter, Instagram, WhtasApp Group, YouTube, aplikasi Zoom, Webex, dan lain-lain bisa digunakan untuk menjual karya kita.

 

 

Sebagai closing statementnya pak Akbar mengajak peserta pelatihan untuk menunjukkan kemampuan dalam menulis. Tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan kalau punya niat, maka beranikan diri untuk  mulai menulis. Walaupun keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses. Menulis itu tentang keterampilan, karena semakin rajin dilatih, maka semakin hebat tulisan kita.

 

Berhentilah jika hanya ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Lantas, apa yang harus diperbuat?. Buatlah target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Bila gagal atau belum mendapat  hasil maksimal, buat rencana baru lagi, targetkan, evaluasi lagi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi. Gagal lagi? Coba lagi, lagi dan lagi. Sampai kapan? Sampai berhasil.

 

Diakhir resume ini, saya benar-benar memahami, bahwa pak Akbar adalah motivator sejati. Kalimat-kalimat bernas yang disampaikan dibagian akhir, mampu memotivasi dan menginspirasi kami untuk senantiasa menulis. Energi positif saya muncul Kembali, setelah mengalami jeda antara ramadhan-lebaran. Salam literasi dari bumi Kualuh, basimpul kuat babontuk elok.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AHMAD FADILLA SIANAK BAJA

KELOLA RASA TAKUT, JADILAH PENULIS BERMENTAL BAJA