MENULIS CERITA FIKSI, KENAPA TIDAK?

 

RESUME KE-13

Narasumber   : SUDOMO S.Pt.

Tema              : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Moderator      : SRI SUGIASTUTI

 

                        


Sarjana Peternakan    yang   nyaman di karya fiksi. Mungkin itu sebutan yang pas untuk guru muda bernama Sudomo, dengan nama pena Momo DM. Lahir di Sukoharjo   27   Maret 1975, beliau   meniti  karir sebagai guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar, Lombok Barat. Alumnus   Universitas   Diponegoro dengan menyandang    gelar    S1, menjadi       narasumber     kita     pada    hari    ini.

Dipandu oleh bu Kanjeng sebagai moderator, Sudomo menerbitkan buku solo pertama pada tahun 2011 berjudul “Cermin”. Awal ketertarikan beliau menulis buku fiksi adalah dengan bergabung di komunitas penulis fiksi, maka kemudian memberanikan diri untuk berkarya.

Karya Sudomo lainnya adalah:

a.    Antologi flash fiction/cerpen, Nulisbuku.com 2011-2014.

b.    Antologi flash fiction “The Coffe Shop Chronicles” 2013 (PT By Pass)

c.     Antologi cerpen “Dear Mama” 2013 (Gradien Media)

d.    Antologi cerpen “ Persembahan Pada Bumi” 2014

e.     Antologi cerpen horror “ Hororis Causa” 2016 ( AG Pressindo Yogyakarta).

Menurut Sudomo, ada beberapa alas an maka seorang guru harus belajar menulis fiksi, yaitu:

1. Ketika membuat soal AKM, kita akan mudah merakitnya, seperti membuat soal ataupun memberikan tugas kepada siswa.

2. Kita akan lebih mengenal dan tahu tentang diri kita sendiri

3. Membantu menyembuhkan luka dalam diri kita (Sepertinya ini  

    pengalaman pribadi)

4. Untuk mengukur kemampuan kita menulis karya akademik.


Agar cerita fiksi yang kita tulis menarik, maka lakukanlah hal-hal berikut:

a. Awali dengan dialog atau kutipan

b. Lakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik

c. Kuatkan sisi konflik internal dan ekternal

d. Gunakan hubungan logis agar tidak terjadi cacat logika

e. Tutuplah dengan ending yang baik.

 



Kemudian, Langkah-langkah apakah yang harus pedomani untuk menulis fiksi? Berikut ini ulasannya:

1). Tentukan Genre Tulisan

Pilihlah satu atau dua genre supaya tidak terlalu melebar, sehingga bisa lebih fokus. Misalnya kita memilih genre romantis, fiksi horor, yang dibumbui dengan komedi.

2). Perkuat Watak di Setiap Tokoh

Langkah berikutnya adalah menciptakan watak pada setiap tokoh. Kita bisa menentukan apa yang disukai dan tidak disukai, supaya tokoh yang kita buat terlihat nyata. Kemudian, beri penguatan pada penampilan fisik dari setiap tokoh; bagaimana cara berpikirnya. Bila perlu, tunjukkan apakah tokoh yang kita ciptakan adalah pribadi yang emosional atau sebaliknya justru bersikap dingin.

3). Buat Alur yang Menarik

Selanjutnya, buat alur semenarik mungkin. Jika bagian pertama cerita tidak menarik, yakinlah, pembaca tidak akan melanjutkan untuk membaca bagian berikutnya. Demikian halnya dengan bagian ending, ciptakanlah ending yang sulit ditebak oleh pembaca. Bisa dilakukan dengan cara menggantung; happy ending; atau sad ending. Untuk menciptakan konflik, aduklah emosi pembaca seperti saat naik roller coaster. Ada saat suasana nyaman, tegang, mengharukan, bahkan penuh emosi. 


4). Buat Judul

Bagian akhir adalah membuat judul. Yang pertamakali dilihat oleh pembaca adalah judul cerita, setelah itu baru cover. Carilah judul yang benar-benar menarik, yang mampu menggambarkan seluruh isi cerita, atau salah satu bagian yang paling penting. Judul cerita harus yang gampang diingat oleh pembaca dan tidak sulit untuk diucapkan. Ada penulis yang menentukan judul terlebih dahulu baru kemudian menulis alur cerita. Ada juga yang yang menulis alur cerita baru kemudian menentukan judul. Apapun menurut anda yang lebih bagus, tergantung kepada selera masing-masing.

 


5). Periksa Tulisan Sebelum Mempublikasikan

Sebaiknya, sebelum dipublikasikan periksa ulanglah tulisan kita. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kesalahan, baik dalam penulisan maupun penggunaan kata-kata yang tidak sesuai. Banyak penulis lupa hal ini, langsung mempublikasikan. Padahal, membaca ulang tulisan merupakan hal penting. Dan jangan lupa, ketika kita akan mempublikasikan tulisan di blog, biasanya muncul kata ‘preview’, yang artinya pratinjau.

Demikianlah materi tentang karya fiksi yang disampaikan oleh pak Sudomo pada siang hari ini. Semoga mampu memotivasi bapak ibu guru yang berkeinginan untuk mencoba berkarya di bidang fiksi.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AHMAD FADILLA SIANAK BAJA

KELOLA RASA TAKUT, JADILAH PENULIS BERMENTAL BAJA